Thursday, November 3, 2011

Aperture dan Pengaruhnya

Seperti apa yang telah saya sampaikan pada Ulasan Mengenai Aperture, yang dimaksud dengan aperture adalah besaran yang menyatakan seberapa lebar diafragma pada lensa terbuka. Selanjutnya, apa pengaruh dari terbukanya diafragma pada lensa?

1. Pencahayaan (Exposure)
Semakin lebar diafragma pada lensa terbuka, semakin besar pula cahaya yang masuk. Untuk shutter speed dan ISO yang tetap, melebarkan atau menyempitkan bukaan diafragma berpengaruh langsung pada pencahayaan gambar. Yang dimaksud dengan pencahayaan pada kali ini adalah terang atau gelapnya hasil foto. Semakin lebar diafragma terbuka, semakin terang hasil foto yang dihasilkan, begitu juga kebalikannya. Maka dari itu untuk menghasilkan pencahayaan yang pas, pengaturan aperture yang sesuai mutlak dibutuhkan.



2. Ruang tajam (Depth of Field)
Ruang tajam adalah daerah ketajaman yang terlihat pada hasil foto. Semakin besar bukaan diafragma, semakin sempit ruang tajam yang dihasilkan. Sempitnya ruang tajam berguna untuk mengisolasi objek yang terfokus dengan objek yang tidak terfokus (background dan foreground). Dan sebaliknya, semakin kecil bukaan diafragma, semakin luas ruang tajam yang dihasilkan.


3. Ketajaman (Sharpness)
Walau hanya sedikit, aperture juga berpengaruh terhadap ketajaman hasil foto. Biasanya hal ini terjadi lantaran lensa yang bersangkutan tidak bisa memberikan ketajaman optimal pada aperture maksimal. Terlebih apabila lensa yang bersangkutan merupakan lensa thirdparty yang berkualitas rendah. Hal tersebut bisa diatasi dengan mengecilkan bukaan diafragma sebesar dua stop - tiga stop. Misalnya, lensa dengan aperture maksimal f/1.8 akan menunjukan ketajaman optimal pada f/3.5 - f/4.5.

0 comments:

Post a Comment