ISO 100, f/5.0, 1/2s. Penggunaan bukaan yang kecil bertujuan untuk meemperluas ruang tajam. Adapun saya menggunakan ISO yang rendah untuk meminimalisir adanya bintik hitam pada foto. Dengan pencahayaan yang minim dan tanpa tripod, penggunaan ISO yang rendah menyebabkan shutter speed menjadi lambat dan rawan blur
ISO 100, f/2.8, 1s. ISO yang rendah membuat shutter speed menjadi lebih panjang sehingga akan rawan terhadap blur. Namun hal itu bukan lagi masalah karena saya menggunakan tripod untuk memotret foto ini
ISO 800, f/5.6, 1/50s. Tanpa tripod, menggunakan shutter speed yang panjang tanpa mengalami blur adalah suatu hal yang hampir mustahil. Maka dari itu saya menggunakan ISO yang tinggi untuk mempercepat shutter speed. Blur akibat getaran pun dapat dicegah
ISO 100, f/5.6, 1/60s. Karena saya menggunakan titik fokus terpanjang 55mm, setidaknya saya harus menggunakan shutter speed 1/60s untuk mencegah adanya blur. Dipadu dengan flash, latar belakang menjadi gelap dan objek yang saya foto menjadi lebih terisolasi
ISO 100, f/5.6, 1/25s. Dengan menggunakan titik fokus terpanjang 55mm dan dipadukan dengan bukaan terbesar f/5.6, lensa kit yang saya gunakan cukup mampu untuk menghasilkan bokeh yang memuaskan